Koransakti.co.id, Sungai Penuh – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kota sungai penuh menggelar rapat koordinasi pelaku sektor ekonomi kreatif kota sungai penuh tahun 2024 yang bertempat di cafe lamanda resto, selasa (10/12/24)
Acara yang dihadiri oleh kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kota sungai penuh Boby Arisandi, anggota DPRD kota sungai penuh Tole S Hadiwarso selaku pembina penggiat ekonomi kreatif dan para pelaku sektor ekonomi kreatif kota sungai penuh.
Dalam sambutannya, Tole S Hadiwarso menjelaskan bahwa meskipun alokasi anggaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk kegiatan ekonomi kreatif masih terbatas, DPRD telah menerbitkan tiga peraturan inisiatif sepanjang 2023-2024 guna mendukung regulasi sektor ini.
“Keterbatasan APBD kita untuk kegiatan ekonomi kreatif memang menjadi tantangan. Oleh karena itu, kami menyarankan kepada forum ini untuk segera mengurus legalitas komunitas masing-masing. Dengan legalitas tersebut, pemerintah dapat memprioritaskan komunitas yang sudah berbadan hukum untuk mendapatkan dukungan,” ujar Tole.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara forum ekonomi kreatif, pemerintah, dan DPRD. “Forum ini diharapkan dapat membantu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memberikan masukan strategis kepada DPRD guna mendukung kegiatan komunitas yang ada di Kota Sungai Penuh,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum bagi pelaku ekonomi kreatif di Sungai Penuh untuk memperkuat sinergi dan mengembangkan sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah.
Sementara itu kadis kebudayaan dan pariwisata kota sungai penuh Boby Arisandi saat diwawancarai menjelaskan bahwa Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan inovasi. kota sungai penuh memiliki ada 17 subsektor pelaku ekonomi kreatif dari 80 sektor.
“ekonomi kreatif memiliki 17 subsektor, memang semua subsektor belum terlaksana secara maksimal namun Alhamdulillah ada beberapa subsektor sudah berjalan dengan baik diantaranya sektor Film, Fashion, Kuliner, Kriya dan lain-lainnya yang harus kita jangkau untuk meningkatkan penggiat atau pelaku ekonomi kreatif di kota sungai penuh” jelas kadis.
Selanjutnya Boby Arisandi juga menambahkan bahwa tujuan dari rapat koordinasi sektor ekonomi kreatif ini adalah untuk mensuport para penggiat ekonomi kreatif yang ada di kota sungai penuh serta membangun kolaborasi pemerintah dengan para penggiat sektor ekonomi kreatif.
“dalam acara ini kita sudah mendengar semua kendala yang disampaikan para pelaku ekonomi kreatif dan harapan kita kedepan, semua itu sudah kita kemas dan akan kita jadikan sebuah program disbudpar untuk mencapai visi dan misi Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 dan Disbudpar selaku leading sektor harus didukung oleh legislatif dan kita semua untuk mewujudkannya” kata boby.
Diketahui Ekonomi kreatif merupakan ekonomi gelombang keempat, kelanjutan dari ekonomi gelombang ketiga yang berfokus pada kreativitas, budaya, warisan budaya, dan lingkungan hidup pembentukan industri kreatif, kreativitas, inovasi dan penemuan.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merumuskan ekonomi kreatif sebagai upaya mengembangkan perekonomian secara berkelanjutan melalui kreativitas dalam situasi perekonomian dan cadangan sumber daya. (Pro)