KoranSakti.co.id, Kerinci –Kegiatan budaya dimasyarakat desa Seleman kabupaten Kerinci yang dinamai kenduri sudah tuai atau sesudah panen padi digelar 3 Juli 2022 lalu.
Kegiatan yang telah mentradisi menjadi agenda rutin tahunan bagi desa Seleman setiap tahunnya
Menariknya,berjalan sepanjang 1 kilo meter sambil membawa nampan berisikan bunga 9 rupa atau jenis oleh para Dewa Dewi desa Seleman.Yang membawa bunga adalah para anak gadis desa Seleman, dibawa ke pinggir pantai danau Kerinci,tempat makamnya Segindo kuning,telah Larung ke laut.Karena abrasi pantai
Membawa nampan yang berisikan bunga ini disertai bunyi-bunyi gong sepanjang jalan dilewati
Dalam acara tradisi ini membunuh kerbau satu ekor, sebagai wujud rasa syukur,atas panen padi dan dimakan dalam sebuah perhelatan itu
Kemudian Setelah berdoa,maka bunga yang telah siap itu diberikan anak batino kepada Anak jantan desa SelemanBulkia,Depati serah Bumi, Seleman, Minggu,3 Juli 2022 membenarkan ada tradisi memberikan bunga kepada Anak Jantan oleh anak batino
*Memang benar adanya pemberian bunga dari anak batino kepada anak jantan, bunga harum. Keharuman pada sembilan bunga yang diberikan itu tahan satu tahun”ujar Bulkia
Bulkia, tidak menampik, beberapa tahapan sejarah,memang dulu, bunga dan sesajian dilarung ke laut atau danau dipingiran danau Kerinci Seleman.
Karena ninek Sigindo kuning,yang makamnya dipantai setelah adanya abrasi pantai, hingga makamnya ada di dalam danau Kerinci.
“Memang,dulu sesajian dan bunga dilarung ke dalam Danau Kerinci atau kelaut,karena makam ninek Sigindo kuning ada dalam danau. Karena abrasi pantai”tambahnyaMitha, peneliti dari University Jambi mengatakan,bahwa pihaknya sedang melakukan penelitian tentang 9 bunga yang diberikan oleh anak batino kepada anak anak jantan
“Saya sedang meneliti tentang 9 bunga yang dirangkai dalam satu ikatan,pada acara kenduri sudah tuai diberikan kepada anak Jantan desa Seleman”imbuhnyaSementara itu, Kepala desa koto tengah,Armadi dikonfirmasi mengatakan,tidak hanya melihat acara kenduri sudah tuai saja,tapi mengembangkan kawasan pantai sebagai kawasan wisata
“Tidak saja melihat sejarah dan even kenduri sudah tuai juga melengkapi dan dikembangkan sebagai kawasan wisata melengkapi dengan sarana jalan, jembatan dan alat kelengkapan lainya, hingga bisa berkembang dan jadi sumber pendapatan bagi desa”Pungkasnya. (adv/jh)