Koran Sakti. co.id, Sungai Penuh – Terjadinya pendangkalan sungai akibat endapan sedimen, penebangan hutan secara liar sehingga hutan menjadi gundul, adanya aktivitas galian C illegal, dan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan menjadi faktor penyebab bencana banjir yang sering terjadi di Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Hal tersebut dikatakan Manager Humas PLTA Kerinci Merangin Hidro (KMH), Aslori dihadapan ratusan wartawan dan Kapolres Kerinci, AKBP. Muhamad Mujib, SH.S.I.K pada acara coffee morning di Hotel Mahkota, Kamis, 25 Januari 2024.
“Faktor penyebab banjir di Kerinci dan Sungai Penuh bukan saja disebabkan curah hujan yang tinggi tetapi banyak faktor penyebabnya” ujar AsloriIa menyebut berita yang muncul baik di media online dan medsos yang menuding PLTA KMH Batang Merangin sebagai penyebab musibah banjir sangatlah disayangkan, pasalnya proyek bendungan atau pintu air saat ini masih dalam tahap pengerjaan dan belum berfungsi. Ke depannya pembangunan progress areal 1 yang berlokasi dikanal dua Sanggaran Agung sepanjang 400 meter, jika selesai nanti manfaat dari pintu bendungan itu dapat mengendalikan kestabilan permukaan air Danau Kerinci sebut Aslori.
Lebih lanjut Aslori mengatakan untuk mengatasi agar banjir besar tidak terulang lagi, pihak PLTA Kerinci Merangin Hidro (KMH) mengajak pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh kerjasama melakukan pengerukan sungai Batang Merao, Sungai Batang Bungkal dan Sungai Batang Merangin.
“Jangan saling menyalahkan tapi mari kita kerjasama mencari solusi menanggulangi agar banjir tidak terjadi lagi, kami siap kerjasama dengan Pemda Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Kami punya peralatan dan tenaga tapi untuk segala kebijakan dan perizinan silahkan diurus terlebih dahulu oleh pihak pemerintah” imbuhnya. (Emi)