Koran Sakti.co.id,Sungai Penuh – Walikota Sungai Penuh Drs. Ahmadi Zubir, MM didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kadis Pendidikan meresmikan Rumah Tahfizd dan Bank Sampah di SMA Negeri 1 Sungai Penuh, Sabtu, 21 September 2024.
Ahmadi Zubir dihadapan 1200 Siswa – Siswi SMA Negeri 1 Sungai Penuh serta majelis guru dan pegawai Tata Usaha merasa terharu atas acara yang digelar di lapangan terbuka disambut dengan lantunan shalawat nabi yang dipimpin langsung oleh Marwazy, S.Pd, M.Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 1.
“SMA Negeri 1 Sungai Penuh merupakan sekolah unggul dan alumninya sanggup bersaing ditingkat Nasional. Seperti Hanif Hijriyan lolos menjadi pemain nasional U 18,” sebut Ahmadi.
Selain itu, Ahmadi Zubir sangat mendukung adanya Rumah Tahfizd dan Bank Sampah di SMA Negeri 1 Sungai Penuh. Wako mengajak semua siswa-siswi jangan membuang sampah sembarangan, karena setiap orang memproduksi sampah setengah kilo perhari.
“Jadi dari 1200 siswa-siswi ditambah majelis guru menghasilkan setengah ton sampah per hari. Untuk itu saya menghimbau agar kita bisa memanfaatkan kehadiran Bank Sampah di sekolah ini, agar lingkungan sekolah bersih dan indah,” kata Wako.
Disamping itu Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sungai Penuh Marwazy, S.Pd, M.Pd mengatakan, setiap siswa bertanggungjawab terhadap sampahnya.
“Marilah kita menciptakan sekolah sehat, sehat fisik, sehat jiwa raga. Karena sekolah kita ini merupakan sekolah Adiwiyata tingkat Nasional dan GSS (Gerakan Sekolah Sehat) tingkat Provinsi Jambi,” ujar Marwazy.
Kepsek Marwazy juga menjelaskan, dari hasil tabungan ke Bank Sampah bisa dipakai siswa-siswi untuk melakukan studi tiru atau jalan-jalan yang bermanfaat guna menambah wawasan.
Sementara itu Ketua Pembina Adiwiyata SMA Negeri 1 Sungai Penuh Dra. Dorlan Tamba mengatakan, dengan telah diresmikannya Bank Sampah diharapkan siswa-siswi bisa belajar mendisiplinkan diri dan punya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Setelah diresmikannya Bank Sampah diharapkan siswa-siswi bisa memilah sampah organik dan sampah non organik. Sampah non organik bisa dijual ke Bank Sampah dan sampah organik bisa dipakai untuk pupuk bunga,” ujar Dorlan.
Acara peresmian Rumah Tahfizd dan Bank Sampah juga dihadiri Pengurus Komite, Tokoh Masyarakat dan walimurid Tahfizd. (al)