JAKARTA (KORANSAKTI) – Selamat! Setelah perjuangan panjang menyelesaikan studi, Anda akhirnya sampai pada tahap yang ditunggu-tunggu: panggilan wawancara kerja. Momen ini seringkali terasa campur aduk. Ada rasa senang, tapi juga cemas yang luar biasa.
Wawancara adalah gerbang penentu apakah Anda akan mendapatkan pekerjaan impian atau tidak. Bagi seorang fresh graduate yang minim pengalaman, tahap ini bisa terasa sangat menegangkan.
Jangan khawatir! Wawancara adalah sebuah keahlian yang bisa dipelajari. Dengan persiapan yang tepat, Anda bisa tampil percaya diri dan memberikan kesan terbaik. Berikut adalah lima tips penting yang wajib Anda kuasai.
1. Riset Perusahaan adalah Kunci Utama
Ini adalah langkah pertama yang paling sering diabaikan. Jangan pernah datang ke wawancara tanpa mengetahui apa pun tentang perusahaan yang Anda lamar. Luangkan waktu untuk melakukan riset mendalam.
- Apa yang harus dicari?
- Visi dan Misi: Pahami tujuan besar perusahaan.
- Produk atau Layanan: Ketahui apa yang mereka jual atau tawarkan.
- Berita Terbaru: Cari tahu pencapaian atau proyek terbaru mereka.
- Kultur Kerja: Intip media sosial mereka untuk melihat bagaimana suasana kerja di sana.
Riset ini menunjukkan bahwa Anda adalah kandidat yang proaktif dan serius, bukan sekadar asal melamar.
2. Siapkan Jawaban untuk Pertanyaan Umum (dan Jebakan!)
Pewawancara hampir pasti akan menanyakan beberapa pertanyaan standar. Menyiapkan kerangka jawaban akan membuat Anda lebih tenang dan terstruktur.
- “Ceritakan tentang diri Anda”: Jangan menceritakan riwayat hidup dari lahir. Fokus pada 2-3 pencapaian (bisa dari kuliah atau organisasi) yang paling relevan dengan posisi yang Anda lamar.
- “Apa kelebihan Anda?”: Sebutkan kelebihan yang benar-benar dibutuhkan untuk pekerjaan itu (misal: “Saya cepat belajar hal baru,” atau “Saya sangat teliti”). Berikan contoh singkat.
- “Apa kekurangan Anda?”: Ini adalah pertanyaan jebakan. Jujurlah, tapi pilih kekurangan yang tidak fatal. Yang terpenting, jelaskan bagaimana cara Anda untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Contoh: “Saya kadang terlalu fokus pada detail, tapi saya belajar untuk melihat gambaran besar dengan membuat prioritas kerja.”
- “Ada pertanyaan untuk kami?”: Jangan pernah menjawab “tidak ada”. Ini menunjukkan Anda tidak tertarik. Siapkan 2-3 pertanyaan cerdas tentang pekerjaan atau tim. Contoh: “Seperti apa tantangan terbesar untuk posisi ini dalam 3 bulan pertama?”
3. Latih Bahasa Tubuh yang Profesional
Cara Anda membawa diri sama pentingnya dengan apa yang Anda ucapkan. Latihlah bahasa tubuh yang positif.
- Kontak Mata: Tatap mata pewawancara secara sopan saat berbicara.
- Postur: Duduk dengan tegap untuk menunjukkan rasa percaya diri.
- Jabat Tangan: Jika ada kesempatan, berikan jabat tangan yang erat dan singkat.
- Senyum: Senyum yang tulus dapat mencairkan suasana dan menunjukkan antusiasme.
4. Pilih Pakaian yang Rapi dan Tepat
Penampilan adalah kesan pertama Anda. Prinsip utamanya adalah: “Lebih baik sedikit terlalu formal (overdressed) daripada terlalu santai (underdressed)”.
Jika Anda tidak yakin dengan kultur berpakaian perusahaan, pilihlah opsi aman seperti kemeja berkerah dan celana bahan berwarna gelap. Pastikan pakaian Anda bersih dan disetrika rapi.
5. Kirim Email Ucapan Terima Kasih
Ini adalah langkah kecil yang sering dilupakan namun memiliki dampak besar. Kirimkan email singkat ucapan terima kasih kepada pewawancara dalam waktu 24 jam setelah sesi wawancara selesai.
Ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan. Sebutkan kembali minat Anda yang besar terhadap posisi tersebut. Langkah ini menunjukkan etika profesional yang baik dan membuat Anda lebih diingat.
Dengan persiapan yang matang, Anda selangkah lebih dekat dengan pekerjaan impian. Selamat mencoba dan semoga sukses!