Koran Sakti.co.id, Wonogiri, Jawa Tengah- Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip), Hari Sakti Fiagi Program Studi S1 Teknik Industri Fakultas Teknik telah melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di Desa Gemantar, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. Program ini dilakukan karena Balai Desa Gemantar belum dilengkapi dengan sarana keselamatan yang memadai, seperti denah peta visualisasi gedung, denah jalur evakuasi, dan palang assembly point. Ketiadaan fasilitas ini menjadi perhatian utama, mengingat Balai Desa Gemantar merupakan pusat berbagai aktivitas masyarakat.
Balai desa ini sering kali digunakan untuk berbagai acara penting yang melibatkan banyak warga, seperti peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, pertandingan olahraga, kegiatan PKK, dan Pusat Kesehatan Desa (PKD). Selain itu, balai desa ini juga menjadi tempat pembelajaran bagi anak-anak tingkat kelompok bermain dan taman kanak-kanak (TK). Mengingat banyaknya aktivitas yang berlangsung di balai desa, keberadaan denah jalur evakuasi dan palang assembly point menjadi sangat penting untuk memastikan keselamatan semua warga yang beraktivitas di sana.
Melalui program KKN ini, mahasiswa Undip berinisiatif untuk melengkapi balai desa dengan denah gedung yang memuat informasi jalur evakuasi serta titik kumpul (assembly point) yang harus diikuti warga dalam situasi darurat. Program ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan fasilitas fisik, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana.
Langkah pertama yang diambil oleh tim KKN adalah membuat denah gedung balai desa yang mencakup jalur evakuasi dan assembly point. Pembuatan denah ini dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Visio, yang memungkinkan visualisasi secara detail dan akurat. Setelah denah selesai, hasilnya dicetak dan dipasang di dinding-dinding strategis di dalam balai desa. Denah ini dilengkapi dengan tanda-tanda yang jelas untuk memandu warga menuju jalur evakuasi dan lokasi assembly point. Selain itu, palang assembly point juga dipasang di lokasi yang telah ditentukan untuk memudahkan identifikasi oleh warga.Setelah fasilitas fisik dipersiapkan, fokus program KKN beralih ke pelatihan dan simulasi bencana. Pelatihan ini melibatkan perangkat balai desa, anak-anak TK A dan TK B, serta kelompok bermain yang ada di Desa Gemantar. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan. pemahaman kepada masyarakat tentang prosedur yang harus diikuti saat terjadi bencana. Misalnya, bagaimana cara mengevakuasi diri dengan aman, di mana titik kumpul yang harus dituju, dan bagaimana berkoordinasi dengan sesama warga untuk memastikan semua orang selamat.
Simulasi bencana dilakukan dengan skenario yang realistis untuk membantu warga memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat. Anak-anak juga diajak berpartisipasi secara aktif dalam simulasi ini, mengingat pentingnya menanamkan kesadaran sejak dini tentang keselamatan dan kesiapsiagaan bencana. Selama simulasi, warga diajarkan cara menggunakan jalur evakuasi yang telah ditentukan dan menuju assembly point dengan tertib dan cepat.Dengan terlaksananya program ini, diharapkan Desa Gemantar tidak hanya memiliki sarana keselamatan yang memadai, tetapi juga masyarakat yang lebih sadar dan siap menghadapi situasi darurat. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di sekitar Kabupaten Wonogiri untuk melakukan langkah serupa dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.
Mahasiswa KKN Tim II Undip berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Desa Gemantar, serta membangun budaya kesiapsiagaan yang kuat di kalangan masyarakat. Mereka juga mengapresiasi partisipasi aktif warga, terutama perangkat desa dan anak-anak, yang dengan antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Ke depan, diharapkan akan ada tindak lanjut dari program ini, baik dalam bentuk pembaruan fasilitas maupun peningkatan kualitas pelatihan kesiapsiagaan bencana di desa tersebut. (HSF)