KoranSakti.co.id, Bandung- Konferensi Internasional Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syura, atau Nama Sejenis Lainnya dari Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (International Conference of Speakers of Consultative Assembly, Shura Council or Other Similar Names of The Organization of Islamic Cooperation Member States)
Para pemimpin parlemen negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tengah menggelar pertemuan pada 24-26 Oktober 2022 di Hotel Pullman Kota Bandung. Forum tersebut merupakan penguatan parlemen dari negara-negara Islam sebagai alternatif untuk membahas isu-isu global.
Pertemuan yang cukup istimewa ini merupakan tindak lanjut dari safari politik MPR RI yang digagas dan pimpin langsung oleh Fadel Muhammad Al-Haddar ke sejumlah negara Islam beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan pimpinan MPR RI ke majelis permusyawaratan atau dewan syuro di sejumlah negara OKI tersebut, agenda-agenda MPR RI mendapatkan sambutan positif. Bahkan negara-negara OKI mendorong agar MPR RI menjadi penyelenggara pembentukan forum penting dan sekaligus menjadi tuan rumah untuk menjadi jembatan lahirnya komunikasi antara majelis permusyawaratan, dewan syuro, atau lembaga sejenis di sejumlah negara OKI. Untuk itulah, gayung kemudian bersambut, akhirnya Konferensi Internasional OKI di Bandung diselenggarakan secara istimewa dan sacral.
Ada momen bersejarah sebelum dimulainya pembukaan Konferensi Internasional MPR tersebut, yakni Historical walk. Historical walk menjadi momentum untuk pengingatkan spirit Bandung dengan Konferensi Asia Afrika (KAA), yang mana pada 67 tahun silam momen serupa pernah dilakukan oleh para delegasi pemimpin dunia yang bersama-sama menyerukan akan terciptanya perdamaian dunia, serta mempererat kerja sama hubungan Internasional dalam berbagai bidang. Momen spesifik inilah yang menjadi salah satu alasan MPR RI berinisiatif mengundang para delegasi pimpinan MPR dunia pada konferensi internasional tersebut di Kota Bandung. Para delegasi diajak berjalan yang dimulai dari Hotel Savoy Homann sampai Gedung Merdeka yang berlokasi di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.
Menurut Fadel Muhammad Al-Haddar (pimpinan MPR RI) yang merupakan inisiator forum tersebut, bahwa sejak awal konsepsi forum parlemen OKI diciptakan atas 3 landasan penting;
Pertama, menjadi ajang penjajagan kerjasama antara majelis permusyawaratan, dewan syuro, atau lembaga sejenis yang kelak akan diformalkan dalam bentuk Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia atau nama lain sesuai kesepakatan.
Kedua, sebagai bentuk dukungan atas Presidensi Indonesia dalam G-20 dan penyelenggaraan KTT G-20 di Bali.
Ketiga, Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia yang terbentuk akan menjadi legacy bagi MPR RI.
Ketiga landasan ini akan menjadi alamat dan historical walk yang akan memberi dampak signifikan dari sisi pemikiran dan gagasan dalam upaya meningkatkan kerja sama untuk mewujudkan perdamaian, persahabatan, dan kerja sama dunia.
Selain daripada itu, forum parlemen OKI di Bandung diselenggarakan secara profesional dengan peladenan (service) yang perfect dan prima. Secara teknis acara tersebut di handle oleh PT Imadi Media Kreasi (IMADI) dengan sponsor utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk dan PT Pertamina (Persero) serta didukung oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Menurut Bayu Agustianto Selaku Direktur PT Imadi Media Kreasi (IMADI), acara ini Alhamdulillah berlangsung lancar, aman dan khidmat. Sebab di samping kerjasama antar pihak yang solid, Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar yang mengedepankan semangat moderasi dan sangat antusias dalam mendorong rekonsiliasi perdamaian di tingkat global. Sehingga akan membuat delegasi negara-negara sahabat dan para tamu undangan betul-betul antusias, self-confident, dan merasa nyaman layaknya buyutun (kediaman) sendiri. (red)