Koran Sakti.co.id, Sungai Penuh-Kadis Perindag Kota Sungai Penuh, Jambi Safrizal ngotot tetap melanjutkan pembangunan pasar sementara untuk menampung pedagang dari Pasar Beringin Jaya.
Sementara kemarin, Rabu, (1/1/2025), Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh Indra Apdi Saputra telah melarang melanjutkan pembangunan pasar sementara itu dan disanggupi oleh Safrizal selaku Kadis Perindag.
Namun, hari ini, Kamis, (2/1/2025), pembangunan pasar sementara itu tetap dilanjutkannya. Hal ini yang membuat Ketua Komisi II Fahkrudin turun langsung dan menyaksikan tukang masih bekerja. Tak ayal Fakhrudin didampingi Indra Apdi Saputra geram.
“Kami Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh minta Dinas Perindag stop dulu proyek ini. Karena sekarang sudah tahun 2025, yang juga lapak ini dinilai mubazir,” tegas Komisi II itu, Kamis, (2/1/2025).
Dewan mengingatkan agar pedagang yang menempati Pasar Beringin Jaya jangan dipindahkan dulu sebelum adanya kejelasan anggaran proyek dari pihak Balai Cipta Karya Kementrian PUPR.
“Saya ingatkan lagi Pak Kadis, pedagang pasar beringin jangan dipindahkan dulu. Begitu juga pedagang dari luar jangan diisi tempat lapak ini, jika ini terjadi akan ada masalah,” tegasnya.
Lebih tegas Fakhrudin minta agar pembangunan lapak ini tidak dilanjutkan lagi. “Kami dewan mengawasi, tidak menghambat, jika sesuai aturan. Apakah ini ada aturan lain diperpanjang atau bagaimana,” sebutnya.
“Kalau distop dulu, harus distop dulu. Ini kami lembaga dewan, dihormati dong. Pokoknya stop dulu,” tegas politisi Golkar ini.
Kadis Perindag Safrizal tak bisa berkilah lagi, sebab kemarin ia berjanji tidak akan melanjutkan pengerjaan lapak tersebut, namun buktinya masih berlanjut. Dihadapan Ketua dan Wakil Ketua Komisi II, Syafrizal berjanji untuk menghentikan pekerjaan itu. “Iya pak,” katanya.
Pembangunan lapak sementara yang dibangun di jalan Tengku Umar mendapat penolakan dari pedagang yang menghuni Pasar Beringin Jaya, mereka menilai lokasinya dipinggir jalan raya, jelas sempit serta menganggu arus lalu lintas, apalagi ukuran lapak sangat kecil.
“Cobalah cari tempat lain, lokasi agak besar. Ini ukuran 2×3, barang saja sudah penuh. Pokoknya kami tidak mau menempati lapak ini. Dan jangan pedagang lain mengisinya,” kata salah seorang pedagang yang hadir di lokasi. (al)