KoranSakti.co.id, Sungai Penuh – Tiap tahun pemerintah memberi bantuan kepada kelompok tani dengan tujuan agar pertanian maju, ketahanan pangan terus meningkat, namun tujuan tersebut tidak selaras dengan kemajuan pertanian di Kota Sungai Penuh.
Setidaknya ada 600 kelompok tani di Kota Sungai Penuh, yang tersebar di delapan kecamatan dengan tujuh BPP (Badan Penyuluh Pertanian), namun tidak semua kelompok tani ini aktif.
Dari jumlah tersebut tidak lebih 100 kelompok tani yang aktif. “Saya minta pada PPL agar melakukan penyeleksian kelompok tani, bagi kelompok tani yang tidak aktif dibubarkan saja,” tegas Armen.
Armen menegaskan pada PPL saat menyusun RDKK Pupuk Bersubsidi (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) untuk satu tahun disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok tani.
“Saya tidak mau RDKK Pupuk Bersubsidi hanya disusun oleh ketua kelompok tani tanpa melalui musyawarah dengan anggota kelompok,” jelasnya.
Untuk yang akan datang tidak perlu membentuk kelompok tani baru, kelompok tani yang tidak aktif dibubarkan saja, “lebih baik membina kelompok tani aktif dari pada mempertahankan kelompok tani yang tidak aktif,” tegas Armen.
Penegasan itu disampaikan saat penyerahan sertifikat organik dan penandatanganan penggunaan logo organik di BPP Kecamatan Sungai Bungkal, Selasa, 21/6/2022. (al)