koransakti.co.id – Kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar jargon teknologi yang rumit. Kini, AI mulai merambah ke dalam aspek paling sederhana dari kehidupan kita, menawarkan solusi untuk masalah sehari-hari sekaligus mempersiapkan revolusi cara kita berinteraksi dengan perangkat.
Dua inovasi terbaru menunjukkan betapa luasnya jangkauan AI: sebuah aplikasi yang bisa menentukan kematangan alpukat, dan teknologi chip baru yang siap mengubah smartphone Anda menjadi asisten pribadi sejati.
Selamat Tinggal Alpukat Gagal: AI Bisa Tentukan Kematangan dengan Akurasi 90%
Bagi banyak orang, membeli alpukat adalah sebuah pertaruhan. Seringkali kita berakhir dengan buah yang masih keras seperti batu atau justru sudah busuk di dalam. Masalah ini, yang berkontribusi pada limbah makanan global, coba dipecahkan oleh para peneliti di Oregon State University dan Florida State University.
Mereka telah mengembangkan sebuah AI yang mampu menentukan kematangan alpukat dengan akurasi lebih dari 90% hanya melalui foto dari smartphone.
Dengan menganalisis lebih dari 1.400 foto alpukat, model AI ini dilatih untuk mengenali perubahan halus pada tekstur, warna, dan bentuk yang tidak kasat mata bagi manusia. “Tujuan kami adalah menciptakan alat yang membantu konsumen dan pengecer membuat keputusan lebih cerdas,” kata Luyao Ma, asisten profesor di OSU.
Meskipun aplikasi ini belum tersedia untuk publik, ini adalah contoh nyata bagaimana AI dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah spesifik dalam kehidupan sehari-hari.

Masa Depan HP: ‘Agentic AI’ Siap Jadi Asisten Pribadi Anda
Di sisi lain, perusahaan teknologi raksasa seperti Qualcomm sedang mempersiapkan perubahan yang lebih fundamental. Berkat kekuatan chip terbaru mereka seperti Snapdragon 8 Elite Gen 5, era Agentic AI atau “AI yang bertindak” akan segera dimulai.
Ini bukan lagi sekadar asisten yang menjawab pertanyaan. Agentic AI adalah asisten pribadi proaktif yang bisa memahami perintah kompleks dan melakukan tugas untuk Anda di dalam perangkat.
“Bayangkan Anda tidak lagi mencari-cari file, tetapi cukup bertanya pada ponsel Anda, ‘Apa isi email terakhir yang saya kirim ke bos saya?’ dan AI akan menemukannya untuk Anda,” jelas Durga Malladi, kepala AI di Qualcomm.
AI ini akan memiliki akses aman ke data lokal di perangkat Anda—seperti dokumen, foto, dan email—untuk menjalankan perintah. Tantangan terbesarnya bukan lagi pada hardware, melainkan mengubah kebiasaan pengguna dari “mengetuk dan mengklik” menjadi “bertanya dan memerintah”.
“AI bisa membantu pengguna memaksimalkan kemampuan perangkat mereka tanpa harus pusing mencari di menu settings,” tambah Malladi.
Dari dapur hingga ruang kerja digital, kedua contoh ini menunjukkan bahwa AI sedang berevolusi dari sekadar alat menjadi mitra proaktif yang siap membuat hidup kita lebih mudah dan efisien.















