Koran Sakti.co.id, Sungai Penuh – Sudah tidak zamannya lagi para petani mengandalkan pupuk sintetis untuk bercocok tanam memproduksi berbagai jenis tanaman untuk menopang kehidupan. Pupuk sintetis membunuh mikroorganisme dalam tanah sehingga tanah mengalami penurunan kesuburan bahkan membuat tanah tidak subur lagi.
Tanah yang selalu diberikan pupuk kimia berkepanjangan maka bagian akar tanaman akan rusak, akibat akar tanaman rusak sehingga penyerapan unsur hara yang dibutuhkan tidak terpenuhi sehingga pertumbuhan tanaman akan terganggu. Produktivitas akan menurun serta biaya produksi meningkat.
Melihat kondisi tersebut Mardizal petani di Talang Lindung Kecamatan Sungai Bungkal Kota Sungai Penuh Jambi bersama beberapa orang petani yang tergabung dalam penggiat pertanian organik menggelar lapak dadakan di lapangan Merdeka Kota Sungai Penuh Jambi, Minggu, 2/7/2023, pukul 7.30.Wib, memperkenalkan dan menjual produk organik sayuran seperti tomat, sawi, bayam dan kangkung.
Selain itu juga diperkenalkan beberapa pupuk buatan yang bahannya tersedia di lingkungan seperti Biosaka yang lagi viral, Eco Enzym, POC dari limbah rumah tangga, fungisida nabati dan insektisida organik.
Sambutan pengunjung atau konsumen sangat baik, disamping mereka membeli produk organik yang sudah berlabel organik dan prima tiga seperti tomat dijual Rp. 10.000/bungkus (500 gram), Sawi dijual 5.000, kangkung 2.500, bayam 2.500 per ikat.Disamping itu Mardizal dan Suwardi, Sp menjelaskan keuntungan bertani secara organik dan cara membuat pupuk organik serta bahan-bahan yang mudah diperoleh disekitar kita.
Salah seorang konsumen Ibu Winda dari Semurup sangat tertarik dengan pertanian organik, ia mengutarakan akan belajar organik di Talang Lindung. ” Saya tanam sayur dipekarangan, nanti akan belajar cara membuat pupuk organik dan pestisida organik ke Talang Lindung,” sebutnya.
Selain itu Mardizal mengatakan, jika bertani kembali ke alam membuat tanah menjadi subur, lingkungan lestari, tanaman sehat, masyarakat sehat karena mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung kimia dan petani tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk kimia dan pestisida kimia. (Emi)