Oleh : PUTRA ASIKIN
Koran Sakti.co.id, Bandung- Hasan Nasbi grundel.Pejabat anyar urusan Komunikasi Publik Presiden itu menyebut ada laporan iseng dalam ruang publik “Lapor mas Wapres “.
Dia tak menyebut secara rinci berapa jumlahnya. Dia cuma omon jumlah laporan sampai tanggal 19 Nopember ada 400.
HN hanya memberi satu contoh. Katanya ada orang iseng , menyebut sanggup menyelesaikan masalah lumpur lapindo.
Laporan (iseng) itu dikirim lewat pesan WhatsApp.
Tentu saja Hasan tak berharap orang terus terusan iseng. Dia bilang sedang mereka cara memblok orang iseng lapor iseng di lapor mas wapres.
Iseng itu memang perbuatan tak elok, bisa membuat orang keki. Bahkan marah. Tapi ada banyak (di Indonesia) orang punya watak iseng.
Kalau sudah jadi watak memang sulit dihilangkan.Mungkin ada relevan dengan karakter orang Indonesia yang suka bercanda .
Mudah mudahan ini negeri tidak menjadi negeri iseng iseng.
Jadi santai santai saja lah , gitu saja repot.
Lagian iseng yang kali ini ditemukan pasukan Hasan Nssbi mungkin sebuah sindiran.
Sebab yang serius serius juga banyak yang tak berujung. Laporan cuma diterima doang, tidak ada solusi seperti diharap pelapor.
Pelapor yang datang ke istana wapres itu itu, datang dari berbagai tempat. Tak hanya dari Jakarta. Ada dari Bandung, Surabaya dan Makasar. Mereka membawa persoalan lama yang tidak slesai di daerah. Oleh kepala daerah dan atau DPRD.
Ketika wapres membuka kesempatan, mereka mencoba ke Jakarta. Ke istana wapres.
Dan disitu ada yang dompleng , iseng.
Yang harus dilakukan tim buka pintu wapres adalah kesungguhan. Jangan iseng dibalas iseng.
Nah kalau sungguh sungguh atau seriusly apakah ada jaminan semua ada solusi. Persoalannya kan bukan hanya ditindak lanjuti , tapi ada solusi.
Ada masalah serius diantara 400 laporan itu. Misalnya soal mafia tanah. Itu persoalan lama yang kronis.
Soal pencaplokan lahan transmigrasi oleh perusahaan pemegang HGU. Di Jambi ketika tahun 2010 saya kesana mendapatkan keluhan dari para transmigran.
Lahan mereka yang 2 hektar pemberian negara, dicaplok pemegang HGU dengan dalih lahan itu termasuk areal HGU.Kabarnya kasus demikian banyak terjadi dan sampai sekarang belum teratasi.
Aparat penegak hukum terkesan condong kepada pengusaha. Banyak petani yang justeru digusur ke ranah hukum. Lahan yang 2 hektar belum SHM , baru SK pemberian hak kelola dari negara.
Ada lagi satu laporan serius diantara 400 , yang akan membuat mas wapres dan negara terkesiap.
Ada ratusan ribu masyarakat korban penipuan Investasi Bodong.
Kasus itu terbongkar tahun 2021.
Salah satunya yang dilakukan PT DNA PRO. Perusahaan bodong itu telah meraup uang ribuan masayarakat dengan nominal Rp.22 trilyun. Uang itu telah diblokir negara dalam rekening DNA PRO di Bank BCA.
Konyolnya seperti dilaporkan ketua Rembug Eksponen 66 Thomas Sitepu kepada lapor mas wapres, dana itu telah raib dalam posisi blokir.
Rembug Eksponen 66 yang merupakan gempungan aktivis angkatan 66 meminta pemerintah mengusut tuntas pasal raibnya uang blokir itu.
Thomas menduga jumlahnya mencapai puluhan bahkan ratusan trilyun.
Rembug Eksponen 66 minta pemerintah mengusut kasus itu. Pelakunya giring ke penjara dan uangnya dikembalikan kepada para pemilik yaitu para korban penipuan Investasi Bodong.
Kalau tidak, percuma pake acara lapor wapres segala . Sama saja dengan lapor RT/RW, kaya ekor kodok.
Ucapan presiden Prabowo tentang pemerintahan yang bersih dan janji memberantas korupsi, cuma omon omon doang.
Jadi Hasan Hasbi gak perlu grundel dengan orang iseng, lapor iseng, negara juga , terima laporan, cuma iseng.***