Home / Artikel

Kamis, 16 Januari 2025 - 19:54 WIB

OPUNG (LBP), TERNYATA SUAMI TAK TAKUT ISTERI

koransakti - Penulis

Oleh : DEDI ASIKIN

Koran Sakti.co.id- Terbukti Opung (LBP) , berbeda dengan laki laki lain pada umumnya. Takut isteri. Opung ternyata tidak.

Padahal salah satu sebab dia berkoar tak mau masuk lagi pemerintahan Prabowo, karena dilarang isteri, Devi Simatupang.

Ternyata dia masih cinta panggung (jabatan).Dan menerima tawaran presiden duduk panggung orkestra Merah Putih.

Jabatannya juga cukup bergengsi. Ketua Dewan Ekonomi Nasional.

Teman saya Kunfayakun bilang memang enak berada di dalam (kekuasaan), banyak ringgit (duit) , ketimbang diluar. Diluar mah yang ada cuma reungit (nyamuk).

Apa yang dibilang Kunfayakun tampaknya terasa kebenarannya oleh Opung. Berpuluh tahun jadi pemain, duitnya sudah berjibun. Kabarnya kekayaannya sudah hampir 800 milyar. Dia dinisbath sebagai jendral terkaya.

Perusahaannya ada 16 yang bergerak di berbagai bidang.

Pantaslah bela belain tak gubris larangan isteri.

Tak takut tak dibukain pintu dia rupanya.

Opung dan semua orang yang ada dipanggung rupanya tahu,harus bermain sesuai arahan sutradara.

Kalau tidak bisa bisa kena resufle, terjungkal keluar pagar kawat yang berduri.Tercampak dari istana.

Kemarin dia (Opung), mulai action.

Dia minta tokoh tokoh masyarakat jangan dulu mengkritik program pemerintah soal makan bergizi gratis, MBG. Tunggu dulu, itu kan baru mau jalan. Lihatlah dulu.

Baca juga :   Dukung Program Pemerintah Turunkan Stunting, Kodim 0417/Kerinci Gelar Program Dapur Masuk Sekolah.

Program itu kan nanti menguntungkan daerah juga. Itu program yang mulia.

Nah suara Opung itu, kan suara peran, suara orkestra.

Teman teman saya di grup Diskusi Ngadu Bako (DNB),tidak mau terjebak antitesa dalam polemik itu. Diskusi kita juga menganggap program itu baik. Juga mulia.Kami hanya mengingatkan agar cara atau strateginya di rubah.

Dana yang ada digunakan untuk mensejahterakan masyarakat. Dan itu adalah tujuan kita merdeka. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hilangkan kontradiktif gunung dan lembah. Bangun jalan darat yang daftar.

Jangan ada sedikit konglomerat tapi banyak rakyat melarat.

Pendapat DNB itu kan bagian dari demokrasi.

Kritik konstruktif dan argumentatif dan solutif . Itu diperlukan dalam sebuah negara yang sejak didirikan mengaku berazas demokrasi.

Kritik itu harus dimaknai sebagai kasih sayang, bukan dianggap jadi penghalang.

Kami cuma mengingatkan,jangan sampai salah arah melangkah.

Saran kami grup DNB (Diskusi Ngadu Bako) dalam hal MBG( Makan Bergizi Gratis) ,lebih baik dana yang katanya werit (Morat Marit) diberikan sebagai stimulasi untuk mensejahterakan masyarakat.

Baca juga :   Kasrem 042/Gapu Pimpin Upacara Ziarah Nasional HUT Ke-79 TNI Tahun 2024

Jadikan petani mukti, pedagang berkembang, nelayan jaya dilautan (Jalasveva Jayamahe).

Biarkan urusan makan (Bergizi) menjadi tugas dan kewajiban mereka.Jangan sampai program itu menjadi proyek.

Semua orang kan banyak tahu,Proyek itu sering kali menjadi ladang bancakan. Pemerintah, kalo perlu, cukup memberi arahan dan pengawasan .

Jangan sampai hak privasi menjadi ranah negara.

Buat Opung yang masih manggung , gak usah terlalu banyak naik panggung.

Perbanyak main dibelakang layar saja.

Teman teman saya di grup DNB sudah mulai suntuk kayaknya..

Lu lagi lu lagi.Lagi lagi eluh .

Opung masih manggung.

Berikan kesempatan yang lain , pendatang baru biar lebih sering naik panggung.

Rafi Ahmad , sudah kepingin berjalan dengan pengawalan, meski terkesan arogan.

Emanuel yang Elehbener juga tuh.

Juga Kepala badan produk halal Babe Haikal. Ustadz Haikal Hasan Baras itu sebelumnya sumpah sumpah tidak mau gabung ke Kabinet Merah Putih.

Tapi ketika tawaran itu datang , klemar klemer juga tu orang.

Dan jadilah dia Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.

Benar kali ucapan Kunfayakun itu, bahwa didalam itu menarik karena banyak Ringgit sedang diluar, bisa habis digigit reungit.

***

Berita ini 40 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Artikel

LAPOR WAPRES MEMBLUDAK, KETUA REMBUG EKSPONEN 66 SEMPAT PINGSAN

Artikel

KATA UNESCO MINAT BACA MASYARAKAT INDONESIA SANGAT RENDAH 

Artikel

SOAL PEMEKARAN WILAYAH (DOB), MENUNGGU GIBRAN TUMPAK KUDA 

Artikel

MEMILIH PEMIMPIN BAGAI MEMBELI KUCING DI RUANG KACA 

Artikel

JOKOWI DITENDANG HASTO DIGELANDANG 

Artikel

PAGAR MAKAN LAUTAN TIME BOMB OF JOKOWI ?

Artikel

ESG dalam Konteks Global dan Relevansinya dengan Industri 5.0

Artikel

PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP GENERASI MUDA