Home / Artikel

Minggu, 17 November 2024 - 04:22 WIB

BERMULA DARI RUANG KECIL DI KAUMAN, MUHAMMADIYAH JADI THE BIG ISLAMIC ORGANIZATION 

koransakti - Penulis

Oleh : PUTRA ASIKIN

Koran Sakti.co.id, Bandung- Tanggal 18 Nopember 1912 , di ruang sempit (8 x6,5m) di kampung Kauman, bismillah itu dilafalkan.

Sebuah madrasah Diniyah Islamiyah didirikan. Tempat itu adalah ruang tamu rumah Ahmad Dahlan. Muridnya baru ada 9 orang.

Seorang temannya beberapa hari kemudian mengusulkan agar ada organisasi yang mengelola madrasah itu, maka lahirlah nama Muhammadiyah.

Ketika didaftarkan ke pamongoraja (kolonial tentu) , izin tak semudah meminta akte kelahiran anak. Surat izin itu baru keluar 2 tahun kemudian (1914). Itupun dengan syarat, kegiatan hanya boleh dilakukan di seputar kota Yogyakarta saja.

Tapi di luar kontrol pemerintah diam diam strategi Ahmad Dahlan dalam siar dakwah, pendidikan dan sosial menggurita kian kemari keseluruh pelosok nusantara. Dari perkotaan sampai pedesaan.

Baca juga :   Noviar Zen For Walikota Sungai Penuh 2024

Siapa tak terpesona bahwa dalam kurun waktu 111 tahun itu persyarikatan itu telah menjadi raksasa.Tak hanya besar, tetapi juga terkaya.

Tahun 2023 asetnya diperkirakan mencapai Rp. 400 trilyun, tersebar diberbagai lembaga pendidikan, mulai PAUD (3.370) sampai Perguruan Tinggi (167). Rumah Sakit (47) /Poliklinik (217) dan berbagai amal usaha. Jumlah anggota 2019 diklaim 60 juta.

Kenapa Muhammadiyah lahir ?

Adalah Ahmad Dahlan, lahir dengan nama Mohammad Darwis, 1 Agustus 1868 di Kauman Yogyakarta.

Dia ternyata keturunan dari Maulana Malik Ibrahim, seorang dari Walisongo, penyebar Islam di tanah Jawa.

Pada usia 15 tahun (1883) ia pergi ke tanah suci. Disana bermukim 5 tahun dan mulai berinteraksi dengan tokoh tokoh pembaharuan Islam di Arab Saudi seperti Mohammad Abduh , Rasyid Ridha, Al Afghani dan Ibnu Taimiyyah.

Baca juga :   Cegah Stunting, Kodim 0417/Kerinci, Dukung Program Pemerintah Melalui Dapur Masuk Sekolah

Mereka ingin mengembalikan Islam pada ajaran yang sesungguhnya yang di ajarkan rasul Muhammad.

Ketika pulang (1898) dia mengganti nama Mohammad Darwis menjadi Ahmad Dahlan.

Isme pembaharuan Islam dia lebih matangkan ketika tahun 1902 kembali ke Saudi selama 2 tahun.

Dan itulah yang terjadi 18 Nopember 1912 bertepatan dengan tangal 8 Dzulhijjah 1330 H, berdiri madrasah Diniyyah yang diberi nama Muhammadiyah. Itulah cikal bakal the big Islamic organisation Muhammadiyah yang kita kenal sekarang. Yang serba wah dalam kemajuan diberbagai bidang, dakwah , pendidikan, kesehatan dan usaha usaha amal sosial lain.

Viva dan selamat milad Muhammadiyah. ***

Berita ini 29 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Artikel

KORUPSI MENGGURITA DARI KOTA SAMPAI DESA

Artikel

Noviar Zen For Walikota Sungai Penuh 2024

Artikel

Peran Media dan Humas dalam Melestarikan Budaya

Artikel

HARI SAWIT INDONESIA YANG MENGGIGIT DAN YANG DIGIGIT

Artikel

RAME RAME MINTA TAMBAH ANGGARAN 

Artikel

SANTRI ITU PEJUANG

Artikel

ECHO CHAMBER KAMPANYE PILKADA 2024

Artikel

ISENG ISENG LAPOR, LAPOR ISENG ISENG