Koran Sakti.co.id, Sungai Penuh- Pemilihan walikota dan wakil walikota Sungai Penuh pada November 2024 mendatang, tentu bertolak belakang dengan Pilwako 2019 silam. Pasalnya, saat itu terjadi satu lawan satu, sehingga sangat memungkin incumbent atau petahana dikalahkan oleh lawan politiknya.
Namun, pada Pilwako 2024 berbeda, pasalnya diprediksi bakal terjadi 4 atau 5 Pasangan Calon (Paslon) yang akan bertarung. Kondisi ini, tentunya Incumbent berpeluang besar memenangkan pemilihan pada 27 November, mendatang.
Hal ini membuat beberapa pihak ketar-ketir untuk mementahkan keyakinan publik, dengan melakukan berbagai klaim yang disinyalir bertujuan untuk membuyarkan keyakinan publik terhadap solid dan kokohnya basis pasangan Ahmadi Zubir, sang petahana yang berpasangan dengan Ferry Satria (AZ-FER), anak mantan bupati Kerinci dua periode Fauzi Si’in yang merupakan pendiri kota Sungai Penuh.
Diketahui sebelumnya, basis AZ-FER yang meliputi Pesisir Bukit, Koto Baru, Sungai Penuh dan Sungai Bungkal saat ini mulai mendapatkan sorotan oleh sejumlah pihak.
Baru-baru ini, klaim terhadap Lima Koto mencuat, Narasinya menyebutkan Lima Koto dikuasai oleh salah satu paslon atau menjadi daerah yang mudah diperebutkan oleh pasangan selain AZ-FER.
Klaim ini, sontak ditepis secara tegas oleh tokoh adat lima Koto, Jahidin Tamae. Menurut dia, Lima Koto mutlak, jelas dan dapat dibuktikan merupakan basis kuat Ahmadi Zubir. Penuturan Jahidin, hubungan emosional antara Ahmadi dengan masyarakat Lima Koto sudah berlangsung lama, intens, harmonis dan benar-benar sudah berbuat untuk masyarakat.
“Jelas Lima Koto ini basis Ahmadi. Baik itu secara wilayah, hubungan emosianal maupun kekerabatan. Bahkan Ahmadi telah lama menjalin hubungan dengan masayarakat. Berbeda dengan yang lain, yang muncul hanya di musim politik saja. Lebih dari itu sejak lama Ahmadi sudah identik dan melekat dengan masyarakat Lima Koto”, tegas Jahidin.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh tokoh adat lainnya, Rahmanudin Dpt. Dia mengatakan, semua Bakal Calon Walikota berkemungkinan memiliki hubungan kekerabatan pada desa tertentu. Namun tolak ukur Pilwako bukan terletak pada adanya komunitas keluarga dalam satu desa. Khususnya di Lima Koto, tokoh adat tersebut mengatakan masyarakat lebih melihat rekam jejak dan hubungan figur dengan masyarakat selama ini, baik pra dan pasca musim politik.
“Ahmadi bukan figur musiman di Lima Koto. Beliau memang sudah lama menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat. Artinya kehadirannya tidak melulu di musim politik. Jika ada klaim dari paslon lain itu sah-sah saja. Namun yang pasti antusias mayarakat lima koto terhadap Ahmadi jauh mengungguli yang lain. Suka-tidak suka faktanya seperti itu”, tegasnya.
Secara umum pasangan AZ-FER memiliki Basis yang kuat di kota Sungai Penuh, diungkapkan Politisi Golkar Kota Sungaipenuh, Desrianto Khudri. Menurut dia, kekuatan AZ-FER tidak hanya Di Kecamatan Pesisir Bukit, Koto Baru, Sungai Penuh dan Sungai Bungkal saja. Lebih dari itu, bazis paslon ini juga merata dan meluas diseluruh Kecamatan dalam Kota Sungai Penuh. Hal ini jelas dan dapat dibuktikan dengan menyebarnya massa loyalis dan militannya Ahmadi Zubir.
“Jelas saja, basis Ahmadi lebih besar dan tidak mengalami benturan dengan paslon lain. Ini fakta yang jelas. Mau diklaim seperti apa tetap saja fakta tidak berubah. Bahkan loyalis dan militansi Ahmadi meluas dan tersebar di seluruh Kecamatan dalam kota Sungai Penuh. Itu kelebihan dari paslon ini yang membuat peluang kemenangan menjadi lebih realistis”. (red)