Oleh :Dedi Asikin
Koran Sakti.co.id- Banyak orang sujud syukur , ketika tersebar kabar Israel dan Palestina/Hamas , resmi gencatan senjata.
Tentu saja lantaran bayangan perang (saudara) 15 bulan itu sangat mengerikan.
Harapan jutaan orang di seluruh penjuru dunia , genjatan itu diikuti dengan perdamaian yang mengakhiri perang.
Konflik bersenjata yang jika hanya dihitung sejak tahun 1948 saja sudah hampir 1 abad.
Padahal sebelum bentrok fisik dengan saling bombardemen atau perang dingin, sudah berlangsung ribuan tahun.
Perang terahir ini yang dipicu mulai 7 Oktober 2023 telah meninggalkan luka , duka dan kehancuran fisik serta kehilangan nyawa Juga trauma yang tinggi.
Israel melaporkan jumlah korban tewas 6.200 orang. Tapi badan kesehatan Hammas mengutif laporan dari rumah rumah sakit dan laporan berjenjang menyebut angka 47.000 korban tewas.
Wallahu alam.
Perang itu dimanapun terjadinya, pasti yang menang jadi arang yang kalah jadi abu.
Kagak ada yang untung. Rugi semuanya. Bahkan bandar juga bisa ikut jebol.
Badan Kemanusiaan PBB melaporkan terpantau ada reruntuhan bangunan ( puing puing) sekitar 50 juta ton.
Butuh waktu 21 tahun untuk menyingkirkan dengan biaya $.1,2 milyar atau setara Rp.163,2 Trilyun.
Dari pantauan satelit Indosat, PBB mencatat ada 50 ribu bangunan yang hancur luluh dengan nilai kerugian sekitar Rp.2.775 trilyun.
Belum ada catatan pasti berapa lama gencatan senjata itu berlangsung.
Gencatan senjata yang punya arti penghentian perang untuk sementara, bisa berbatas waktu atau tidak (limited or unlimited).
Bisa panjang bisa pendek , tergantung situasi dan kesepakatan.
Gencatan senjata yang paling lama terjadi antara Korea Utara dan Korea Selatan. Dihitung sejak 5 Juli 1953 , sudah berlangsung selama 71 tahun. Sampai sekarang kedua negara itu masih berstatus gencatan senjata.
Perang belum dilanjut tanpa ada pernyataan damai untuk mengakhiri perang.
Gencatan senjata yang paling singkat mungkin yang terjadi antara Jerman dan Inggris dalam perang dunia 1. Mereka jeda darderdor hanya beberapa hari, untuk menghormati hari natal tahun 1914.
Setelah itu mereka trit lagi baku tembak.
Pertanyaan yang belum terkonfirmasi adalah sampai kapan jeda perang antara Palestina Hamas itu berlangsung.
Harapan jutaan orang tentu yang terbaik.
Optimalnya bisa diakhiri dengan pernyataan perdamaian, dan perang (saudara) itu usai.***