ANGKATAN 66 DUKUNG PRABOWO BERSIH BERSIH NEGERI
Oleh: DEDI ASIKIN
Koran Sakti.co.id, Jakarta- Jaksa Agung ST Burhanuddin mengaku telah diminta tim lapor mas wapres untuk mengusut raibnya dana Rp.22 trilyun milik PT DNA PRO dalam posisi blokir di Bank BCA.
Diacara Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi III DPR RI , Jagung menyebut yang lapor ke wapres soal investasi bodong itu, adalah Thomas Sitepu, ketua Rembuk Komponen ( angkatan) 66.
Jagung didepan para wakil rakyat juga mengatakan akan segera menindak lanjutin perintah wapres itu.
Seperti pernah saya tulis kasus investasi bodong itu telah merugikan ( menipu) ratusan ribu orang dengan nominal puluhan bahkan ratusan trilyun.
Selain dari yang dilaporkan Sitepu ( DNA PRO) terdapat pula akun investasi bodong yang diblokir. OJK mengaku telah memblokir sebanyak 1.218 akun milik para pengusaha investasi bodong itu,dengan nilai Rp. 139 trilyun
Nah dana dana itu yang harus dibongkar kejaksaan agung dan mengembalikannya kepada yang berhak yaitu para penyimpan dana di perusahaan yang ternyata bodong itu.
Bagaimana mungkin dana yang diblokir negara bisa raib ?
Semua itu tanggung jawab negara , wong negara yang melakukan.
OJK itu kan lembaga negara. Apa yang mereka lakukan, harus dimaknai untuk dan atas nama negara. Mengusutnya bukan perkara sulit. Bank harus menerangkan kemana itu uang blokir, siapa yang ambil kok bisa hilang ?
Gitu aja repot, teriak Thomas Sitepu.
Dia menyebut, komponen angkatan 66 akan mendukung semua program presiden Prabowo, terutama dalam memberantas korupsi dan menegakkan pemerintahan yang bersih.
Presiden Prabowo memang banyak beban, bahkan bisa terjadi overloads.
Kerena itu kami, kata batak yang pinter cakap sunda itu tidak akan diam, meski usia sudah pada tua.
Dulu kami (lintas kesatuan aksi) berjuang menumbangkan orde lama dan menurunkan Bung Karno. Tritura, Tiga tuntutan rakyat, ( bubarkan PKI, rombak kabinet seratus menteri dan turunkan harga ) berkumandang di jalan jalan nyaris tanpa henti , setiap hari.
Kami mendukung lahirnya orde baru yang membawa Suharto , yang kemudian menjadi mertua Prabowo, kepuncak kekuasaan.
Kami juga berjuang bersama RPKAD cakal bakal KOPPASUS yang sempat dipimpin Prabowo Subianto.
Apa yang dihadapi Prabowo sekarang persis yang dihadapi dan dilakukan sang mertua waktu itu. Di awal naik panggung Soeharto harus beres beres negeri dari prahara politik G30S/PKI 1965 serta membangun ekonomi yang runtuh ditangan orde lama.
Waktu itu rakyat hidup sengsara dan menderita.
Pendapatan satu bulan hanya cukup untuk hidup 3 hari.
Inflasi menyentuh 600%.
Keadaan sekarang pun demikian , teriak si jago demo itu.
Rakyat menderita akibat pengkhianatan para penguasa yang kolaboratif dengan oligarki. Ketidak adilan ekonomi, politik dan hukum terjadi di sana sini.
Rakyat menderita pula karenanya.
Kerena itu kami akan ikut berjuang mendukung program program presiden Prabowo , memberantas korupsi dan menegakkan pemerintahan yang bersih.
Apapun resikonya,keadilan dan kebenaran itu harus ditegakan walau langit runtuh.
Prinsip kami juga berbasis pada petatah petitih, dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung, tegas batak berusia 77 tahun itu. ***