Oleh : Dedi Asikin
Koran Sakti.co.id- Ini cerita lucu. Saya baca beberapa puluh tahun lalu dalam rubrik Serial Heureuy Parahiyangan di Harian Gala (sebelum jadi Galamedia). Lupa lagi tahun berapa. Kang Maman Suparman (Pemred Kejakimpolnews.com) pasti tahu. Beliau kan mantan editor Harian Gala.
Rubrik itu diasuh kang Nay (Sanaya) alm, wartawan kahot pada zamannya.
Begini :
Zaman dahulu ada seekor maung (macan) betina yang terjepit diantara dua batang pohon. Dia nyelip tak bisa beranjak. Ceritanya datanglah seekor menjangan (jantan) lewat ketempat betina maung itu macet (kaya RUU Perampasan Aset) . Maju ora iso, mundur ketiban wirang.
Alih alih menolong tuh kijang menjangan, eh malah berbuat iseng.
Diserangnya itu gua si macan betina dengan senjata paripurnanya.
Pendek cerita, pasca keluar dari jepitan batang kayu itu si macan mengandung dan melahirkan anak. Kebetulan anaknya se rumpun ibunya, macan pula.
Sekali waktu, mereka,ibu dan anak itu sedang bercengkrama. Tiba tiba lewatlah itu menjangan didepan mereka.
Mak Mak itu menjangan, kenapa tidak kita terkam, bisik si anak macan itu.
” Hus itu mah oom kamu” jawab ibunya mendelik.
Hehehe jangan salah , ini mah cuma cerita serial heureuy Parahiyangan kang Nay. Fiktif pasti.
Jangan ngelantur, apalagi menghubungkan dengan wacana macan Asia yang kata orang orang grup Diskusi Ngadu Bako cuma mengaum tak juga menerkam.
Jangan bikin tafsir kemana mana. Jaka sembung itu mah. Teu nyambung. ***