Pemerintah terus menjalankan program bantuan pangan berupa beras untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Hingga akhir Juli 2025, pemerintah menargetkan penyaluran bantuan beras sebanyak 360.000 ton, yang akan didistribusikan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Program ini menjadi bagian dari upaya menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menyampaikan bahwa pihaknya memastikan distribusi dilakukan secara merata dan tepat sasaran di semua wilayah.
š¦ Rincian Program Bantuan
Bantuan beras diberikan dalam skema 10 kilogram per KPM setiap bulan. Hingga saat ini, proses distribusi sudah memasuki tahap untuk bulan Juli, setelah dua bulan sebelumnyaāMei dan Juniādiselesaikan dengan jumlah yang setara.
Program ini dilaksanakan dengan kerja sama antara Kementerian Sosial, Perum Bulog, dan PT Pos Indonesia sebagai pihak logistik. Mekanisme penyaluran telah dirancang agar bantuan dapat diterima langsung oleh masyarakat tanpa hambatan birokrasi yang rumit.
Menurut Bayu, tantangan terbesar adalah menjaga kecepatan distribusi di daerah terpencil dan kepulauan, terutama mengingat kondisi cuaca yang berubah-ubah dan akses geografis yang sulit. Namun, ia memastikan bahwa Bulog memiliki pengalaman dan kapasitas logistik yang mumpuni untuk menghadapi tantangan ini.
š¾ Cadangan dan Ketersediaan
Perum Bulog juga menyatakan bahwa stok beras nasional saat ini dalam kondisi aman. Cadangan beras pemerintah mencukupi untuk mendukung program bantuan hingga akhir tahun, termasuk kemungkinan penyaluran tambahan bila diperlukan.
Bayu juga menegaskan bahwa meskipun harga beras sempat mengalami kenaikan di beberapa daerah, intervensi pasar melalui operasi beras Bulog telah membantu menstabilkan harga di tingkat konsumen.















