Home / Artikel

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:13 WIB

MEMPERINGATI HARI LAHIR TRITURA MEWARISKAN MARUAH KEJUANGAN 

koransakti - Penulis

Oleh :DEDI ASIKIN

Koran Sakti.co.id- Saya selalu ingat tanggal 10 Januari adalah Hari Lahir TRITURA , TRI (3) TUNTUTAN RAKYAT.

Tagar itu diambil dari momen apel besar lintas kesatuan aksi yang dimotori KAMI dan KAPPI tanggal 10 Januari 1966 di depan kampus fakultas kedokteran UI Salemba Jakarta Pusat.

Disitulah Tritura itu dideklarasikan:

1. Bubarkan PKI

2. Rombak Kabinet Dwikora II dan

3. Turunkan harga

Ada dua hal krusial yang menjadi batang tubuh tuntutan rakyat itu. Yaitu masalah politik dan ekonomi.

Jelek jelek, saya ini termasuk pelaku sejarah.

Waktu itu saya terlibat dalam Kesatuan Aksi Buruh (KABI) Postel Jawa Barat dengan jabatan Sekretaris. Ketuanya dijabat oleh Andi Sirajudin orang Makassar yang waktu itu menjabat kepala Kantor Pos Besar Kelas I Bandung.

Selain aktivis Buruh saya juga baru memulai karir sebagai wartawan dan bergabung di Harian KAMI koran mahasiswa yang gencar membongkar kebobrokan pemerintahan presiden Soekarno.

Awalnya, jujur saya sempat merasa was was dan takut.

Rasa rasanya gerakan lintas Kesatuan Aksi ini ibaratnya menghadapi tembok Berlin yang kokoh dan kuat.

Sebuah rezim yang dipimpin oleh seorang besar. Seorang insinyur civil jebolan ITB yang melarutkan diri dalam politik kebangsaan. Bahkan orang yang bernama Ir. Soekarno itu menjadi pemimpin perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan menjadi proklamator dan presiden pertama.

Seorang yang tubuhnya hampir hangus dalam tahanan dan pembuangan.

Seorang singa podium yang membuat banyak orang kagum. Saya bisa tahan berdiri, 3 jam di Tegallega Bandung, mendengarkan pidato sang orator. Sekarang yang akan kami lawan itu memiliki multi fungsi, Presiden, Panglima Tertinggi ABRI, Pemimpin Besar Revolusi dan penyambung lidah rakyat Indonesia.

Kemana mana dan berada dimana saja selalu dikawal sederet tentara dari sebuah resimen yang bernama Cakrabirawa.

Jangan jangan kami kalah, ditangkap, digebuki dan dijebloskan ke penjara.

Tapi kondisi yang ada mengharuskan kami berani.

Rakyat waktu itu sedang sengsara dan teraniaya , akibat kebijakan politik dan ekonomi yang salah kaprah.

PKI itu jelas jelas mengkhianati Pancasila. Menyalip ditikungan. Menohok kawan seiring menggunting dalam lipatan.

Tanggal 30 September, mereka menculik dan membunuh secara kejam 6 orang jenderal dan seorang perwira pertama.

Dan itu bukan perbuatan mereka yang pertama.

Pada tahun 1948 PKI melakukan pembunuhan sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di Magetan.

Masih pada tahun itu , dipimpin Semaun juga melakukan pemberontakan di Madiun dengan maksud mendirikan negara Soviet.

Jadi dosanya nyaris tak terampuni.

PKI itu kumpulan orang orang yang tak paham kata kata hikmah ” dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

Mereka itu hidup di negara Pancasila, malah mau membawa paham komunisme. Tidak paham bahwa bumi Pertiwi ini dihuni oleh 90% orang yang memeluk Islam.

Tapi pemerintah kita khususnya presiden Soekarno terkesan mendukung mereka.

Alih alih Masyarakat mendesak pembubaran PKI, yang terjadi malah KAMI yang dibubarkan. Itu terjadi tanggal 25 Februari, sehari setelah lintas Kesatuan Aksi demo menentang perombakan kabinet tanggal 21 Februari.

Secara ekonomi, rakyat kita menderita dan sengsara. Harga harga kebutuhan pokok melonjak tinggi. Sementara gaji PNS atau pekerja lain hanya cukup untuk makan 3 hari.

Baca juga :   Meriahkan HUT RI Ke-77, Karang Taruna Panca Korsa Dan TP-PKK Menggelar Berbagai Perlombaan

Selain mahal barangpun sulit didapat. Butuh beras saja harus antri berjam-jam.

Inflasi mencapai 635%. Nilai tukar dolar apung apungan kaya kock badminton dipukul lob.

Sesungguhnya kehancuran ekonomi juga berkaitan dengan kebijakan politik luar negeri. Kebijakan politik bebas aktif, dalam kenyataannya Indonesia cendrung berpihak kepada blok Timur (Uni Soviet dan China) dan menjauhi blok barat Amerika dan Eropa.Amerika itu sangat benci komunisme.

Ada cerita menarik tentang kebencian Amerika Serikat terhadap komunisme.

Sekali peristiwa, presiden Soekarno dan rombongan hendak bertemu presiden Eisenhower di gedung putih.

Tapi 2 jam mereka dicuekin di ruang tamu.

Soekarno marah dan mengajak rombongan meninggalkan gedung putih sambil membatalkan pertemuan dengan presiden Eisenhower.

Atas peristiwa yang viral ke sekujur dunia itu, jubir gedung putih menerangkan bahwa presiden Eisenhower kecewa kerena dalam rombongan bung Karno itu ada DN Aidit, yang tak lain adalah ketua umum PKI.

Klimak ambeknya Amerika adalah embargo. Amerika tidak mau mengekspor bahan makanan dan senjata. Padahal rakyat butuh makan. Padahal tentara butuh senjata. Indonesia ini sejak proklamasi kemerdekaan tidak pernah berhenti perang. Ada separatisme DI-TII, PRRI Permesta. Perang merebut Irian Jaya yang masih dikuasai Belanda. Selain itu ada Dwikora. Dua komando rakyat yang disampaikan presiden. Salah satunya ganyang Malaysia.Yang Satunya lagi tertinggi semangat revolusi.

Saat itu, Indonesia juga sudah digerogoti korupsi.

Setidaknya ada dua kasus korupsi yang bikin heboh.

Pertama melibatkan Ruslan Abdul Gani. Dituduh korupsi dalam pengadaan barang cetakan untuk pemilu 1955.Waktu jabatan Ruslan Menteri Penerangan.

Dia hampir ditangkap polisi militer, ketika dalam jabatan baru sebagai menteri Luar negeri mau terbang ke luar negeri. Beruntung dia diselamatkan oleh Perdana menteri Sutan Syahrir.

Yang kedua korupsi dana BLBI oleh Yusuf Muda Dalam. Sebagai menteri gubernur Bank sentral, Yusuf memainkan dana itu dengan suap dan gratifikasi.

Perkaranya baru disidangkan pada masa orde baru 1967.

Tapi hukuman mati yang dijatuhkan tidak sempat dilaksanakan dilaksanakan. YMD keburu mati duluan dalam penjara.

Ada yang bilang dia mati kerena digebuki tentara Suharto. Wallahu alam, informasi itu, tidak sempat dicari konfirmasi.

Selain korupsi, YMD juga dikenal sebagai pejabat Don Yuan. Dia senang main perempuan.

Banyak artis yang klepek klepek dibuatnya. Terutama lantaran dompetnya selalu tebal.

Waktu meninggal, katanya dia meninggalkan 6 orang isteri. Itu juga Wallahu alam. Cuma katanya katanya saja .

Kondisi itulah yang memicu keberanian rakyat untuk melawan.

Maka muncullah beberapa Kesatuan Aksi menyusul KAMI ( berdiri 25 Oktober 1965) KAPPI 9 Februari 1966.

Ada Kesatuan Aksi Buruh (KABI), Guru (KAGI), Dokter (KADI), Sarjana (KASI), Wanita ( KAWI) dll.

Lintas Kesatuan Aksi dengan pelopor KAMI dan KAPPI turun ke jalan. Demo dimana mana di seluruh pelosok negeri.

Di Bandung demo itu marak sekali.

Tokoh tokoh yang tampak ada Sugeng Saryadi dari Kami dan Thomas Sitepu dari KAPPI.

Di Jakarta ada Akbar Tandjung, Cosmas Batubara, Sofyan dan Yusuf Wanandi, Soe Hok Gie, Abdul Ghafur, Fahmi Idris dll.

Dalam demo 24 Februari Arif Rahman Hakim tewas ditembus peluru Cakrabirawa.

Di Bandung Yulius Usman mahasiswa Parahiyangan juga ngemasi pati diujung senjata tentara, pendukung Soekarno.

Baca juga :   KORUPTOR DISURUH TOBAT TOMAT KALI  HABIS TOMAT KUMAT LAGI

Rakyat makin marah, setelah terjadi korban bung Karno bukan nya menyerah. Bukan PKI , malah KAMI yang dibubarkan.

Resufle kabinet memang dilakukan,! tanggal 21 Februari. Tapi tidak memuaskan rakyat.

Dalam kabinet Dwikora III meski jumlahnya berkurang menjadi 79 dari 132 pada kabinet Dwikora II, tapi masih tampak menteri menteri berbau PKI.

Ada Soebandrio, Surahman, Oei Tjoet Tat Sudibyo dll.

Sebaliknya tokoh tokoh anti PKI dan diharapkan seperti AH Nasution, Martadinata, Arudji Kartawinata dan Artati Marzuki tidak tampak dalam hasil reshuffle itu.

Keadaan masyarakat sekarang juga menghadapi hal yang sama. Ada banyak pelanggaran hukum dan HAM. Terjadi ketidak adilan hukum. Ada istilah hukum ibarat belah bambu, injak yang basah angkat yang atas. Terjadi kecurangan dalam pemilu pemilu bukan hal aneh. Jual beli suara dan kursi. Akibatnya kita tidak memperoleh pemimpin yang cerdas, tapi yang kaya dengan otak sempit.

Ada kehidupan yang tak nyekrup dengan logika. Seorang pedagang pisang ( sang pisang ) dan martabak ( markobar) punya kekayaan puluhan miliar. Padahal perusahaannya sudah bangkrut.

Ada dinasti keluarga, sehingga di Republik ini ada adagium, Indonesia ini republik rasa kerajaan.

Dan terbukti anak seorang presiden dengan mudah melenggang jadi wakil presiden. Semua itu dalam arti hakiki adalah perilaku korupsi.

Dalam hal ekonomi memang agak sedikit berbeda.

Rakyat sekarang tidak terlalu kelaparan.Mereka terbantu oleh subsidi. Ada subsidi BBM kemudian ada diskon listrik. Ada pula BLT dan Bansos.Menjelang pemilu ada beras dan sembako dari Jokowi. Pernah pula ada beras Prabowo.

Rakyat tidak sadar bahwa yang diberikan itu duitnya boleh ngutang.

Rezim terahir itu selama 10 tahun mencetak utang 5.700 trilyun.

Tapi ketika OCCRP (Organized Crime Corruption Reporting Project) mengunggah hasil angket publik yang menempatkan Jokowi sebagai salah satu dari nominasi tokoh terkorup dunia, dia malah bertanya, apa yang saya korupsi, buktikan jangan asal ngomong. Nanti jadi fitnah.

Eh , rupanya apa yang dikatakan Rocky Gerung bahwa Jokowi itu presiden dungu tak salah salah amat. Ternyata dia tak tahu bahwa apa yang dia lakukan selama berkuasa itu termasuk korupsi dalam arti luas ?

Yang marah kepada OCCRP juga ada.

Mereka adalah relawan pendukung dan oligarki di pagar istana.

Imanuel Elehbener ketum Projo berang bukan kepala. Dia rupanya sama dungu dengan tuannya.

Begitupun dengan For Bejo ( bela Jokowi).

Kalau punya tongkat nabi Musa yang bisa membelah laut bisa jadi mereka bawa pasukan menggeruduk markas OCCRP di Amsterdam sana.

Kepada presiden Prabowo Subianto yang baru manggung 2 bulan ini, Rembuk Komponen Angkatan 66 akan memberi kesempatan untuk berbuat, membuktikan program dan janjinya.

Tetapi kesempatan yang limited, yang berbatas waktu.

Kata Thomas Sitepu, mereka akan tetap mengkritisi.Kalau perlu akan kami buat Tritura jilid dua.Kami lanjut Batak Bandung itu, akan mewariskan maruah ( nilai ) kejuangan kepada generasi penerus,  kepada gen Z agar mereka tahu apa yang diperbuat nenek buyutnya untuk negara dan bangsa ini. Seorang pejuang, proklamator, presiden, Pangti ABRI, Pembesrep, Penyambung Lidah Rakyatpun diturunkan dari kursi gading gilang kencana.

Selamat hari Tritura yang ke 58.

Berita ini 4 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Artikel

KORUPSI MENGGURITA DARI KOTA SAMPAI DESA

Artikel

PRABOWO AWAS OVERLOAD

Artikel

BUPATI HUSEN

Artikel

ISENG ISENG LAPOR, LAPOR ISENG ISENG

Artikel

Pemimpin Amanah

Artikel

KEJAHATAN ITU TAK BISA HILANG  ITU CIPTAAN ALLAH MERUPAKAN HUKUM PERIMBANGAN 

Artikel

Dilema Penegakan Hukum Korupsi: Saat Rasa Keadilan Dikalahkan oleh Putusan yang Lemah

Artikel

JOKOWI TAK PAHAM MAKNA KORUPSI SECARA LUAS RILIS OCCRP DIANGGAP FITNAH