Oleh: DEDI ASIKIN
Koran Sakti.co.id- Korupsi itu universal. Terjadi dimana mana. Jangan harap bisa dibasmi sampai habis. Tak mungkin terjadi zero corruption. Korupsi itu berasal dari bahasa latin “corruptus” yang brarti rusak atau hancur telah menjadi budaya, yang sulit dihilangkan. Paling bisa diminimalisir.
Denmark , oleh Tranparansi International hanya dinyatakan sebagai negara paling sedikit korupsinya skornya/IPK (Indek Pemberantas Korupsi nya) tahun ini hanya 90/100. Pernah beberapa tahun lalu sampai 93.
Dibawah Denmark yang minim korupsinya , ada Finlandia dengan IPK 87, Selandia Baru 85,Swedia 85, dan Luxembur 78.
Indonesia berada diangka 34. Beberapa tahun stagnan disitu.
Artinya upaya pemberantasan korupsi di negara kita stagnan.
Sejarah penetapan Harijadi Anti Korupsi se dunia, berawal ketika Sekjen PBB ( Kofi Anand) menyampaikan kegelisahannya dalam Sidang Umum PBB tanggal 31 Oktober 2003.
Anand merasa risih kerena korupsi telah menggerogoti hampir seluruh negara anggota.
Menurut Anand, korupsi itu kejahatan luar biasa yang mengancam pertumbuhan ekonomi dan peradaban bsngsa bangsa di dunia. Harus ada upaya memberantasnya secara serentak bersama sama.
Bagai gayung berambut, seluruh peserta (191 negara) merespon positif ide itu. Mereks lalu membuat Konvensi PBB. UNITED NATIONS AGAINST CORRUPTION (UNCAC).
Empat bulan kemudian dalam Sidang Umum PBB di Merida, Mexico tanggal 9 Desember ditetapkan sebagai Hari Anti Korupsi se dunia (World Anti-corruption day) yang kemudian diratifikasi dan diperingati di seluruh dunia.
Adapun soal Tranparansi International (TI) adalah organisasi swasta yang berdiri 4 Mei 1993 berkedudukan di Berlin Jerman Barat.
Sejak tahun 2011, TI yang dipimpin Patricia Moriera selalu memantau perkembangan korupsi di 180 negara anggota PBB dan merilis skor atau Indek Persepsi Korupsi (IPK)
Selain 5 negara paling minim korupsi, TI juga merilis negara paling korup di dunia, yaitu :
– Somalia dengan skor/IPK 11,
– Venezuela skor 13
– Suriah 13,
– Yaman 16 dan
– Nikaragua 17.
Menurut Sekjen PBB Antonio Gutteres sampai tahun 2020 tikus tikus (koruptor ), di seluruh dunia, telah menggerogoti uang $.2,6 trilyun atau setara Rp.34.145 trilyun, hampir setara 10 tahun APBN Indonesia.
Selamat Hari Anti Korupsi se dunia.***